Archive for the ‘Jupiter Z’ Category

>Subtitusi Kampas Kopling Jupiter Z, Lebih Kuat Pakai Punya FR-80

January 24, 2010

>OTOMOTIFNET – Banyak hal bisa bikin besutan tak bertenaga. Salah satunya, kampas kopling aus. Itu dialami Airul Anwar, pada Yamah Jupiter Z 2008-nya. “Gara-gara hal itu, saya jadi ribet kalo mau pergi kuliah,” kata warga Jl. Pancoran Barat, Jaksel.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Ogah dibuat begitu terus, pemuda berbadan gempal ini membawa besutan ke bengkel sohibnya, Mins Motor (MM) di Jl. Mampang Prapatan 11, No. 14, Jaksel. Di sana, pria akrap disapa Inul ini bertemu Muhammad Amin (mekanik MM). Inul pun berkisah pengalamannya pada Amin.

Setelah dibongkar, ternyata ya itu, kampas koplingnya (KK) (gbr.1) habis. “Maklum, motor sudah agak lama. Nah, kalo KK sudah mengalami keausan, tunggangan bakal selip kopling dan tentu memicu boros bensin juga,” jelas Amin lagi.

Oh ya, KK itu untuk mendukung proses transfer tenaga dari mesin ke transmisi. Nah, lantaran KK tugasnya bergesekan dengan pelat kopling ini makan lama-lama masa kerjanya akan habis juga,” tambah mekanik mudah bergaul ini.


Gbr 5

Gbr 6

Jadi, perlu diganti baru. Biar lebih awet dan tenaga makin oke, Amin mencomot KK Suzuki FR-80 buat Jupi Z. Tapi perlu sedikit penyesuaian. Maklum, KK FR-80 lebih lebar dan tebal dari Jupiter (gbr.2). Jadi wadah KK atau biasa disebut kaki empat mesti dibubut sesuai ukuran KK-nya (gbr.3).

“Seandainya part itu tidak dipapas KK gak akan bisa terpasang,” tutur pria suka guyon ini.

Selalin itu rumah kopling juga ikut diperbesar lewat cara digerinda atau dikikir. “Kurang lebih 1-2 mm,” urai mekanik ini sambil tersenyum. Oke biar gak dibilang omong doang, mending kita lihat yuk bongkar KK di kuda besi kesayangan Inul.


Gbr 7

Sebelum dibongkar, siapkan dulu perkakas yang dibutuhkan; kunci ring (10,12), T-8, kunci sok (19) dan gerinda. Pertama buka baut kick starter pakai kunci ring ukuran 10 (gbr.4).

Lalu dilanjutkan membuka footstep dan knalpot pakai kunci ring 10 dan 12. “Kalo gak dibuka, bak koplingnya gak akan bisa dicopot,” paparnya.

Lantas lepas baut bak kopling dengan kunci T-8 (gbr.5). Kalau sudah dibuka, baru copot baut per kopling (gbr.6). Terakhir, copot baut rumah kopling pakai kunci sok 19 (gbr.7).

Kalau sudah baru pasang KK FR-80 ke Jupiter. “Untuk biaya cukup Rp 250 ribu. Itu sudah termasuk ongkos pasang, lo,” ungkap mekanik berambut ikal ini.

Hore, motor Inul bisa ngebor, eh ngebut lagi!

Sumber : ototips.otomotifnet.com

>Upgrade Performa Yamaha Jupiter Z Biar Makin Ngacir

January 5, 2010

>

OTOMOTIFNET – Tentu senang jika punya motor bisa bikin orang lain berdecak kagum. Tak hanya tampilan kinclong dan resik, tarikan juga yahud tentunya. Memang, beberapa modifikasi alias korekan mesin membuat lari makin ngacir, tetapi belum tentu nyaman buat harian.

Nah, kali ini Mr. Testo merekomendasikan modifikasi harian yang masih tetap nyaman dipakai sehari-hari. Ini juga sekaligus menjawab surat teman-teman yang masuk ke email mr. testo (mr.testo10@gmail.com).

PERANTI STANDAR

Seperti pada tunggangan milik Utomo yang dikorek oleh Kaper, dari bengkel umum di kawasan Ciledug, Tangerang, Banten. Pemiliknya memang senang sama besutan yang lari kencang, tetapi tak ingin motornya hanya bisa dipakai balap.

Yang penting masih bisa dipakai sehari-hari untuk mengantarnya ke tempat kerja maupun menjadi andalan berboncengan dengan sang pacar. Nah, memangnya mau ngebut bawa pacar? Enggak asyik, bukan? Makanya, Jupiter Z milik desainer grafis di perusahaan swasta ini mesti tetap nyaman digunakan.

Korekan yang dilakukan Kaper sebenarnya cukup banyak, meski ubahan yang paling utama pada kepala silinder dan jeroan-jeroan cylinder head itu. Seperti ubahan pada klep standar yang dibikin lebih besar. Menurutnya, klep pakai diameter 26 dan 23 mm untuk katup masuk dan buang itu.


Karbu PE 24, masih tidak meminum bensin terlalu banyak

Knalpot masih standar tetapi tarikan pun lebih gahar

Diuji menggunakan Race Logic, korekan harian lebih cepat

CDI barter dengan punya Vega

Lalu untuk menaikkan kompresi, kepala silinder dipapas 0,5 mm. Sementara noken as standar diubah jadi berdurasi 272, dengan lift 8,5 mm. Noken as tadi bekerja sama dengan per klep yang menahan klep masuk dan buang. Per klep ini diambil dari Honda Sonic, hanya tingginya disesuaikan dengan noken asnya. Per klep ini memiliki kekerasan lebih baik ketimbang standarnya, sehingga mampu menjaga buka-tutup klep dengan baik di putaran tinggi.


Noken As, salah satu penentu tarikan lebih baik

Sementara piston, digantikan dengan Izumi dengan oversize 1.00 mm, dengan dome 3 mm. Dengan begitu kompresi yang dihasilkan pun lebih tinggi. Walau pun begitu, Utomo masih bisa menggunakan bensin sekelas Pertamax yang beroktan 92. “Saat menggunakan Premium masih bisa, meski tarikannya terasa kendor, dan ada gejalan ngelitik,” ujarnya.

Sementara pengapian boleh dibilang memiliki pilihan tepat, yaitu tetap pakai peranti standar yang dijual di pasaran. “Seluruh sistem pengapian, mulai koil, CDI menggunakan komponen milik Yamaha Vega,” kata Utomo.

Karburator PE 24 dipercaya sebagai pengabut bahan bakar yang mengalir ke dalam ruang bakar Yamaha Jupiter Z itu. Main jet 112 serta pilot jet 40 diandalkan dalam karburator itu.

Sementara final gear, menggunakan sproket 13 di depan dan 33 untuk gir belakang. “Memang tarikannya terasa berat di awal, tetapi top speednya jadi lebih baik,” kata Utomo.

Data Spesifikasi


Klep in / Out
26/26 mm

Head papas
0.5 mm

Per klep
Sonic

noken as
Standar Durasi 272 lift 8,5 mm

Piston
Izumi 1.00 mm dome 3 mm

Kaburator
PE 24 main-jet 112 pilot-jet 40

koil/cdi
Standar Yamaha Vega

Final gear (depan/belakang)
13/33

Total biaya
Rp 1,5-2 Juta

Jupiter Z
Standar
Modifikasi
0-60 km
8,6
5,9
0-80 km
14,2
9,7
0-100 meter
9,0
6,8
0-201 meter
14,2
12,7
Top Speed
105 km/jam
120 km/jam


Sumber : ototips.otomotifnet.com