Archive for the ‘Gambar’ Category

>TATA CARA PENGECILAN GAMBAR TEKNIK SIPIL PENGAIRAN

September 16, 2010

>

Dicuplik dari Kriteria Perencanaan KP-07 Irigasi
Gambar hendaknya tidak diperkecil sampai melebihi setengah dari ukuran kertas gambar aslinya. Pengecilan maksimum adalah sampai ukuran kertas A.
Di antara berbagai ukuran gambar standar, ada perbandingan tetap yaitu 1: akar 2 . Pengecilan maksimum adalah :
A0 –> A2
A1 –> A3
Semua gambar harus diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm. Jika kriteria yang dibicarakan dalam bagian ini diikuti, maka perlu dibuat suatu persyaratan agar gambar-gambar mudah dicari sewaktu diperlukan dan agar gambar-gambar itu tetap bisa dibaca setelah diperbesar lagi.
Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pada waktu rnembuat gambar-gambar yang akan diperkecil :
– Tinggi huruf dan angka tidak boleh kurang dari 3 mm;
– Tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dan tingginya; tebal garis untuk pekerjaan menggambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm;
– Untuk arsiran, tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,18 mm dan jarak antar garis tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dari 2 mm untuk gambar-gambar pekerjaan baja (arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya).

>TATA CARA PENOMORAN GAMBAR TEKNIK SIPIL PENGAIRAN

September 16, 2010

>

Artikel ini dicuplik dari Kriteria Perencanaan KP-07 Irigasi
Penomoran gambar-gambar akan diatur sedemikian sehingga tipe gambar akan mudah dikenali. Demikian juga sistem penomoran akan mempermudah pengarsipan/penyimpanan gambar-gambar itu. Sistem penornoran dibatasi untuk satu jaringan irigasi/pembuang saja. Jaringan-jaringan yang lain bisa ditandai dengan membubuhkan singkatan nama jaringan itu atau dengan membubuhkan sebuah huruf di depan nomor gambar.
Nomor gambar dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor gambar akan disusun seperti berikut :







A. Menunjukkan tipe gambar, misalnya
0. Gambar-gambar pengukuran – dan penyelidikan
1. Gambar-gambar pelaksanaan
2. Gambar-gambar pabrikan
3. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings)
BB menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya :
1. Tata letak (skala 1:25.000, 1:5.000, 1 :2000)
2. Bangunan Utama dan bangunan-bangunan pelengkap
3. Saluran irigasi
4. Bangunan irigasi
5. Gambar standar (pintu, skala, dan sebagainya)
6. Saluran pembuang
7. Bangunan pembuang
8. Tanggul
9. Bangunan bantu
10. Jembatan
11. Bangunan pelengkap
12. Petak tersier
CC Menunjukkan pembagian butir yang disebutkan dalam BB. Misalnya :
– Bangunan Utama dan bangunan pelengkap :
1-02-01 Bangunan pengelak (diversion structure) dengan pembilas
1-02-02 Pengambilan utama
1-02-03 Kantong lumpur
1-02-04 Bangunan pengambilan saluran primer
1-02-05 Pembilas dan saluran pembilas
1-02-06 Tanggul penutup
1-02-07 Pekerjaan lindungan sungai
– Saluran irigasi
1-03-01 Saluran primer X
1-03-02 Saluran sekunder A
1-03-03 Saluran sekunder B
1-03-04
– Bangunan irigasi
1-04-01 (untuk saluran primer X) -01
1-04-01-02
1-04-02 (untuk saluran sekunder A) – 01
1-04-02-02
1-04-02-03
– Saluran pembuang
1-06-01 Saluran pembuang primer
1-06-02 Saluran pembuang sekunder
1-06-03 Saluran pembuang sekunder
1-06-04
– Petak tersier
1-12-01 Tata letak
1-12-02 Saluran irigasi
1-12-03 Bangunan irigasi
1-12-04 Saluran pembuang
1-12-05 Bangunan pembuang
Bangunan-bangunan di saluran irigasi tertentu akan diberi nomor – CC pada gambar saluran irigasi.
Gambar-gambar untuk tiap butir yang disebutkan di dalam CC akan diberi nomor urut. Tiap butir dimulai dengan 01
Contoh :
Sebagian dari gambar-gambar konstruksi dan pengukuran di pakai sebagai Gambar-gambar Tender. Gambar-gambar tender ini terdiri dari pilihan gambar-gambar kontrak.
Semua gambar yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi lagi menjadi gambar purnalaksana, setelah itu nomor pertama akan diubah menjadi nomor 3. Contoh: 1-04-03-02 menjadi 3-04-03-02.

var geo_Partner = ‘5fad2c58-e266-4307-a320-e57f7ac8e9c0’; var geo_isCG = true;var geo_Partner = ‘5fad2c58-e266-4307-a320-e57f7ac8e9c0’; var geo_isCG = true;