Archive for the ‘CBR’ Category

>Subtitusi Pelat Kopling CBR150, Pakai Punya Jupiter MX Cuma Ceban!

February 24, 2010

>OTOMOTIFNET – Pemilik Honda CBR150 dijamin geleng kepala jika tahu harga pelat kopling alias pelat gesek orisinal dijual Rp 95 ribu per buah. Padahal, pemakaian pelat gesek lebih dari sebuah. Sudah mahal, belum tentu tersedia di bengkel umum lantaran spesies motor sport ini masih impor Thailand.

Tetapi jangan lantas putus asa, apalagi sampai menjual motor kesayangan lantaran hal yang satu ini. Sudah ada kok solusi jitu agar CBR150 bisa tetep eksis di jalan raya. “Silakan pakai pelat gesek milik Yamaha Jupiter MX135LC,” tutur Kiki Gustiawan dari Joery Racing. Cihui!

PROSEDUR SAMA

Menurut mekanik bertubuh gambot ini, pelat gesek CBR150 yang terkenal mahal dan langka ini punya dimensi yang sama dengan Yamaha Jupi MX. Pastinya, harga per buahnya enggak bikin sakit kepala. “Paling mahal cuma ceban alias Rp 10 ribu,” jelas tuner yang bermarkas di Kebon Jeruk, Jakbar ini.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Memang, penggantian pelat gesek tak seperti filter oli atau busi yang mesti ganti setiap 5.000 km. Biasanya, motor dengan jarak tempuh di atas 20.000 km sudah minta ganti kampas kopling dan pelat gesek. Maklum, namanya juga motor sport yang memiliki tenaga besar.

Cara penggantiannya pun tak beda dengan prosedur biasa. Tinggal buka penutup bak kopling dengan mengendurkan baut pengikat, dilanjutkan dengan membuka 4 buah baut pengikat per kopling (gbr.1). “Biar enggak mental, sisakan sebuah per kopling yang sudah diganjal pelat,” wanti Juki, panggilan akrabnya.

Setelah rumah kopling terurai tinggal perhatikan pelat gesek yang sudah gosong (gbr.2). Indikasinya dengan warna pelat yang sudah menghitam dengan sedikit efek pelangi. Penggantian bisa sesuai pelat gesek yang gosong atau ganti semua saja biar umur pakainya sama. “Murah ini lah,” terang Juki.

Upayakan untuk sekaligus mengganti kampas kopling biar daleman dalam kondisi baru semua (gbr.3). “Pelat kopling bisa sekalian pakai Yamaha Jupiter MX135 juga, kalau mau pahe,” jelas pria berambut tipis ini.

Meski tak sekuat kampas kopling orisinal, tetapi masih bisa ditolerir selama pemakaian dalam batas wajar alias enggak keseringan digeber atau slip kopling. Namanya juga pahe.

CBR bisa ngacir lagi..!

Sumber : ototips.otomotifnet.com

>Substitusi Kampas & Per Kopling Honda CBR150

February 3, 2010

>OTOMOTIFNET – Honda CBR150 versi Thailand yang masuk lewat importir umum (IU)) sejak beberapa tahun lalu ini, mulai perlu penggantian suku cadang. Namanya juga motor dipakai, pasti ada saja bagian yang sudah rusak.

Namun, problem seputar pengadaan spare-parts asli selalu ada. “Mau cari ke AHASS pasti tak tersedia, tetapi kalau beli versi impor atau racing pasti mahal,” keluh Tomi yang baru bedah rumah kopling CBR150 miliknya. Untung beberapa parts inti bisa saling substitusi dari produk Honda yang sudah beredar resmi di Tanah Air.

LEBIH MURAH

Ini juga berkat tangan dingin Tomi dari Ngayun Speed yang cukup getol ngulik. Dari beberapa kali ngoprek rumah kopling CBR150, bisa ketahuan kalau kampas kopling CBR150 ternyata setali tiga uang dengan kampas kopling Honda CS1. Melirik dimensi dan ukuran, nyaris tak berbeda dengan milik CBR150.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Selain lebih mudah didapat, harganya pun terjangkau. “Kampas kopling orisinal CBR dari Thailand sekitar Rp 350 ribu sementara banderol resmi kampas kopling genuine Honda Tiger 2000 sekitar Rp 160 ribu,” jelas Tomi. Ternyata kampas kopling CS1 mirip dengan kampas kopling Tiger 2000 yang juga bisa diaplikasi.

Bicara selisih harga, jelas bisa memberi angin segar bagi pemilik CBR. Menyoal kualitas, tak perlu ragu. “Meski tak setahan kampas kopling CBR150, karena sama-sama genuine parts masih cukup mumpuni,” jelas Tomi. Jumlah kampas 4+1 artinya 4 buah kampas lebar dan sebuah kampas kecil. Berlaku sama untuk Honda CS1 yang memiliki konfigurasi sama.

Parts lain yang bisa saling tukar adalah per kopling. Untuk 4 buah unit per kopling yang sudah berumur, performa pasti menurun. Mau ganti asli Thailand, harga satu set sekitar Rp 240 ribu (4 buah per kopling).

Kalau mau murah meriah tanpa mengorbankan kualitas, bisa melirik per kopling (clutch spring) milik Honda Tiger 2000. Harganya pun lebih bersahabat karena dipatok sekitar Rp 80 ribu saja. Cara pemasangan pun sama. Tinggal buka bak kopling sebelah kiri dan buka pelat pengganjal per kopling (gbr.1).

Turunkan rumah kopling (gbr.2) untuk mengganti satu set kampas kopling (gbr.3) dan dilanjut dengan 4 buah per kopling anyar (gbr.4). Pengerjaan hanya memakan waktu sejam dengan pemakaian kunci sederhana (bukan special tools).

Sumber : ototips.otomotifnet.com

>Pasang Footstep Underbone Di Honda CBR 150, Merebah Lebih Mantap!

January 28, 2010

>OTOMOTIFNET – Beragam cara bisa dilakukan untuk meng-upgrade tampilan motor bergaya racing. Salah satunya, di Honda CBR 150, lewat pengaplikasian footstep atau pijakan kaki produk aftermarket.

“Maklum CBR 150 sudah bernunasa sporti dan ber-fairing kayak moge. Kurang sip kalo footstep-nya masih std (standard). Kalo diganti tipe underbone, pasti merebah dan lebih cihuy,” yakin Andhika Pratama pemilik CBR pekgo 2009.

Saking banyaknya part aksesori pijakan kaki buat CiBieR (gbr.1) yang dibanderol Rp 450 ribuan ini, jadi mudah dicari. Cara pasangnya juga gampang dan bisa dikerjakan sendiri, kok. Lumayan, ongkos pasangnya bisa beli pulsa, hehe..

Pengen lebih tahu? Yuk, kita praktikkan di motor pria yang berbadan subur ini. Tapi sediakan perkakasnya, berupa kunci pas 10, kunci L-6 dan obeng kembang. Eit, footstep-nya juga disiapkan. Okelah kalo begitu!


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Bongkar! Langkah awal aplikasinya di bagian kiri motor. Karena as persnelingnya tersembunyi, maka untuk memudahkan pemasangannya dengan membuka baut fairing sebelah kiri bawah saja, alatnya pake obeng kembang (gbr.2).

“Trus, lepas baut penyambung yang ada di as persneling dan kendurkan baut pendorong gigi yang di bawah footstep asli dengan kunci pas 10,” tambahnya sambil bilang copot injakan depan tersebut dari dudukan pake kunci L-6.

Jika sudah lepas, dilanjutkan dengan pemasangan pijakan racing tadi, caranya seperti sewaktu membuka. Mulai dari pasang di dudukannya, penyambungan as persneling dan ukur jarak mainnya dengan cara diputar kiri atau kanan.

“Kalo sudah dipasang dan dicoba terasa susah saat mengoper gigi, baut besi penyambung persneling bisa diganti yang agak panjang (gbr.3),” saran pria yang duduk di kursi sebuah universitas di Jakarta sambil memegang baut 10 mm.

Sekarang bagian kanan! Perlakuannya sama seperti bagian kiri, namun bedanya sebelah kanan terdapat master rem cakram belakang. Langkah berikutnya mencopot semua pijakan kaki standar, dari dudukan footstep, stut master rem dan switch rem belakang.

Selanjutnya, pemasangan dimulai dari menyatukan pijakan racing ke rangka, tapi jangan dikencangkan dulu karena untuk mengukur ketinggian stut master rem belakang. Dan buat setel baut stut master rem cukup pake tangan (gbr.4).

Setelah itu, baru kencangkan semua baut secara perlahan agar bautnya tidak patah atau jadi dol. “Penempatan switch rem bisa ditaruh samping master remnya diikat dengan cable-ties,” tutupnya sambil ngetes pijakan racing.

Enak, tohhhh…!

Sumber : ototips.otomotifnet.com